Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Pendek Tentang Virus Korona dan Hikmah Di Balik Peristiwa Ini

                Setiap hari hiruk pikuk aktivitas yang dijalani oleh Tumi sangatlah padat, bekerja diluar ruangan hingga  hampir 7-8 jam itu pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh tumi. Tumi adalah seorang fotografer dimana dia di undang disuatu acara seperti pesta pernikahan, hajatan, festival dan acara yang banyak melibatkan orang. Ia sangat mencintai pekerjaanya ini karena dari kecil ia sudah memiliki hobi dalam dunia fotografi.
Cerita Pendek Tentang Virus Korona dan Hikmah Di Balik Peristiwa Ini
                Ia sempat di undang oleh wali kota karena menjadi trend center pemuda yang memiliki semangat dalam bisnis dunia grafis khususnya di bidan fotografi. Setiap ada lomba fotografi Tumi selalu meraih juara entah satu, dua, dan tiga. Tumi sendiri tidak pernah mengenyam dunia perguruan tinggi ia hanyalah lulusan SMA Swasta dikotanya. Namun karena karyanya yang luar biasa banyak mahasiswa yang belajar dari Tumi bagaimana teknik mengambil foto yang baik dan benar. Ketika diwawancarai oleh seorang mahasiswa tumi hanya menjawab “semua pasti bisa dillakukan asal dilakukan dengan hati” itu yang selalu Tumi ucapkan kepada setiap orang yang bertanya kepadanya.   

                Hari-hari Tumi penuh dengan dengan job karena memang banyak sekali yang mengundangnya. Beberapa hari kemudian dunia digegerkan dengan wabah virus yang sangat berbahaya. Virus ini bermula dari kota kecil disuatu Negara. Karena saking cepatnya wabah ini menyebar ke Negara lain. Bahkan diseluruh dunia. Kini Negara Indonesia negara Tumi sendiri ada ratusan orang yang terjangkit virus korona ini, hal ini tidak menutup kemungkinan seluruh bangsa yang ada di Negara Tumi bisa terpapar, karena saking cepatnya virus korona ini menyebar. Pemerintah Negara Indonesia bergerak cepat dengan  memberikan himbauan dan seruan kepada rakyatnya dengan melakukan social distancing.

                Social distancing adalah istilah menjaga jarak dengan orang atau kata lain tidak boleh berdekatan dengan orang lain apalagi bersentuhan dan hidari kerumunan yang melibatkan banyak orang. Himbuan terbaru seruan dari pemerintah untuk mengisolasi diri secara mendiri tidak boleh keluar rumah, anak sekolah diliburkan dan para orang tua bekerja dari rumah demi keselamatan bangsa agar wabah virus korona ini segera diatasi dan diselesaikan. Banyak acara dan kegiatan ditunda gara-gara virus korona ini. Akibat peristiwa ini banyak acara ditunda dan kejadian ini membuat Tumi kehilangan job yang biasa ia kerjakan. 

                Acara pernikahan teman Tumi waktu itu sudah siap diselenggarakan dan undangan sudah disebar namun malangnya hari indah itu harus di tunda gara-gara mewabanhya virus korona itu. Tumi selaku fotografer tidak bisa keluar kemana-mana karena memang himbauan dari pemerintah agar tidak keluar rumah.

                Karena efek ini akhirnya tumi berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktifitas diluar rumah. Tumi tetap di dalam kamar ia hanya keluar rumah waktu mau mandi dan mau makan. Hal ini membuat Tumi dimarahi oleh kedua orang tuanya karena tetap mengurung di dalam rumah. “ keluar Tumi jangan didalam kamar terus “ ujar bapak Tumi. Jawaban dari Tumi “ia Bapak”sekedar ucapan dari Tumi tanpa keluar rumah. Tumi selalu berfikir meskipun berada di dalam rumah agar tetap bisa melakukan aktivitas segala cara Tumi lakukan.

                Tumi mengingat bahwa ia memiliki bakat dalam tulis menulis, meskipun ia tidak keluar rumah tapi fikiran Tumi lebih luas ia membaca buku sebanyak mungkin dan ia menulis pengalaman pribadinya. Namun siapa sangka Tumi yang juga memiliki bakat dalam menulis ia mengirimkan karya tulisnya kepada media yang memang lagi ada perlombaan menulis online, ia mendapat juara satu .
                Tumi sadar kemampuan manusia tidak terbatas oleh keadaan meskipun keadaan situasi dan kondisi tidak mendukung.  Meskipun berdiam diri dirumah Tumi bisa mengasah bakat menulisnya. Dan Tumi mengannggap peristiwa ini adalah peluang bagi dirinya untuk memperdalam ilmu dimanapun berada. Pengalaman penting dari seorang Tumi tidak mau  menyerah dalam keadaan apapun dan konsisi apapun.

Semoga artikel tentang cerita pendek ini bisa membuat kalian termotivasi, meskipun kita tahu sekarang virus korona semakin menyebar. Gunakanlah waktu dirumah dengan aktivitas yang berkualitas yang dilakukan oleh Tumi dapat dijadikan contoh buat kalian semua. Tetap semangat dan semoga virus korona ini cepat musnah dari dunia dan bumi kembali berseri seperti sedia kala, aamiin.



Posting Komentar untuk "Cerita Pendek Tentang Virus Korona dan Hikmah Di Balik Peristiwa Ini"